Kamis, 09 Mei 2013

Pornografi dan Pornoaksi ditinjau dari Hukum Islam



JUDUL                          : PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
                                        DITINJAU DARI HUKUM ISLAM
PENGARANG              : NENG DJUBAEDAH
PENERBIT                   : KENCANA

DAFTAR ISI
BAB 1             PENDAHULUAN
BAB 2             Kedudukan Hukum Islam dalam Tata Hukum di Indonesia
BAB 3             Tinjauan Umum Atas KUHP dan RUU-KUHP
1.      Tinjauan Umum atas KUHP dan RUU-KUHP
2.      Hubungan RUU KIHP (Hukum Tindak Pidana Pornografi dan Tindak Pidana Pornoaksi) dengan Teori Resepsi dan Teori Receptio a Contrario

BAB 4             Hubungan Pornografi dan Pornoaksi dengan Tujuan Hukum Islam
1.      Hubungan Pornografi dan Pornoaksi dengan Konsep Kepemilikan Tubuh
2.      Hubungan Tindak Pidana Pornografi dan Tindak Pornoaksi dengan Tujuan Hukum Islam
a.       Kaitan Tindak Pidana Pornografi dan Tindak Pidana Pornoaksi dengan Memelihara Agama
b.      Kaitan Tindak Pidana Pornografi dan Tindak Pidana Pornoaksi dengan Memelihara Jiwa
c.       Kaitan Tindak Pidana Pornografi dan Tindak Pidana Pornoaksi dengan Memelihara Akal
d.      Kaitan Tindak Pidana Pornografi dan Tindak Pidana Pornoaksi dengan Memelihara Keturunan
e.       Kaitan Tindak Pidana Pornografi dan Tindak Pidana Pornografi dengan Memelihara Harta
f.       Kaitan Tindak Pidana Pornografi dan Tindak Pidana Pornografi dengan Memelihara Kehormatan

BAB 5             Pornografi dan Pornoaksi dalam KUHP dan RUU-KUHP di Tinjau dari Hukum 
                        Islam
1.      Tindak Pidana Pornografi dan Tindak Pidana Pornoaksi di Indonesia
2.      Pengertian Tindak Pidana Pornografi dan Tindak Pidana Pornoaksi dan Akibatnya
a.       Pengertian Pornografi dan Pornoaksi Ditinjau dari Sudut Orang yang Melihat dan atau Mendengar dan atau Menyentuh
b.      Pengertian Pornografi dan Pornoaksi Dipengaruhi Tempat dan Waktu
c.       Pengertian Pornografi dan Pornoaksi Dipengaruhi Kondisi dan Agama Penduduk Setempat
d.      Pengertian Pornografi dan Pornoaksi di Indonesia
e.       Akibat Tindak Pidana  POrnografi dan Pornoaksi : Tindak Pidana Perzinaan, Tindak Pidana Perkosaan, Tindak Pidana Pembunuhan, dan Aborsi
1)      Tindak Pidana Perzinaan dan Tindak Pidana Perkosaan
2)      Ittiyan Al-Bahimah (Hubungan Seksual dengan Binatang)
3)      Ittiyan Al-Bahimah (Hubungan Seksual dengan Mayat)
4)      Liwat (Homoseksual, Lesbian)
5)      Oral-sex, Fellatio, Cunnilingus, Onani, dan Masturbasi
6)      Akibat Tindak Pidana Pornografi dan Tindak Pidana Pornoaksi dalam Realita Masyarakat
3.      Hubungan Tindak Pidana Pornografi dan Tindak Pornoaksi dengan Prostitusi
4.      Prostitusi dan Mucikari dalam KUHP dan RUU-KUHP
5.      Persenggaman dan Kumpul Kebo Antara Orang yang Tidak Terikat Perkawinan dalam RUU-KUHP Ditinjau dari Hukum Islam

BAB 6             Usulan-ususlan dalam RUU Pornografi dan Pornoaksi
BAB 7             Rancangan Undang-Undang tentang Penanggulangan Pornografi dan Pornoaksi 
                         versi Penulis

            Daftar Isi RUU Penanggulangan Pornografi dan POrnoaksi
BAB I             : Ketentuan Umum
BAB I             : Asas, Ruang Lingkup, dan Tujuan
BAB III           : Pengadaan dan Perilaku
  Bagian Kesatu           : Kepentingan Pendidikan
  Bagian Kedua            : Kepentingan Olah raga
  Bagian Ketiga            : Kepentingan Perfilman dan Periklanan
  Bagian Keempat        : Kepentingan Media Massa
  Bagian Kelima           : Larangan Pornografi
  Bagian Keenam         : Larangan Pornoaksi
  Bagian Ketujuh          : Larangan Produksi Pornografi
BAB IV          : Impor dan Ekspor
  Bagian Kesatu           : Surat Persetujuan Impor dan Surat Persetujuan Ekspor
  Bagian Kedua           : Pengangkutan
   Bagian Ketiga          : Transito
  Bagian Keempat       : Pemeriksaan
BAB V            : Peredaran dan Pertunjukan
  Bagian Kesatu           : Peredaran dan Pertunjukan
  Bagian Kedua           : Penyaluran
  Bagian Ketiga           : Penyerahan
BAB VI          : Rehabilitasi dan Pendidikan
BAB VII         : Pembinaan da Pengawasan
  Bagian Kesatu           : Pembinaan
  Bagian Kedua           : Pengawasan
BAB VIII       : Peran Serta Masyarakat
BAB IX          : Pemusnahan
BAB X            : Penyidikan, Penuntutan, Pemeriksaan di Sidang Pengadilan
BAB XI          : Ketentuan Pidana
BAB XII         : Kompensasi, Restitusi, dan Rehabilitasi
BAB XIII       : Ketentuan Lain-lain
BAB IV          : Ketentuan Peralihan
BAB V            : Ketentuan Penutup

BAB 8             Garis-Garis Pelanggaran Kehormatan versi ABDURRAHMAN AL -MALIKI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar