Senin, 29 April 2013

Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi



JUDUL                          : PROSEDUR DAN SISTEM PERUBAHAN KONSTITUSI
PENGARANG              : SRI SOEMANTRI
PENERBIT                   : PT.ALUMNI

DAFTAR ISI

BAB I               PENDAHULUAN
A.      UUD 1945 dan Arti Pasal Perubahannya
B.      Tujuan Penulisan dan bidang-bidang yang hendak ditulis
C.      Tentang masalah, serta maksud untuk menulis
D.     Pendekatan yang dipergunakan

BAB II              UNDANG-UNDANG DASAR 1945
A.      Sejarah Pembentukan dan Penetapan UUD
1.      Janji Jepang untuk memberi Kemerdekaan
2.      Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Pembentukan UUD
3.      Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Penetapan UUd
B.      Materi yang diatur dalam UUD
C.      Klasifikasi UUD
D.     Permasalahan yang terdapat dalam Pasal 37 UUD

BAB III             PROSEDUR SERTA SISTEM PERUBAHAN UUD 1945
A.      Tinjauan Umum
B.      Prosedur serta sistem perubahan Konstitusi Kerajaan Belanda
C.      Prosedur serta sistem perubahan Konstitusi Amerika Serikat
D.     Prosedur serta sistem perubahan Konstitusi Uni Sovyet

BAB IV             TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
A.      Prosedur serta sistem yang dianut oleh UUD
B.      Arti “perubahan” dalam Pasal 37 UUD
C.      Sifat perubahan UUD, masalah hukum atau masalah politik
D.     Tentang pembatasan-pembatasandalam mengubah UUD
E.      Hubungan antara pembatasan dengan Pasal 1 ayat (2) UUD
1.      Arti Kedaulatan
2.      Pelaksanaan kedaulatan menurut UUD
F.       ‘Tidak dapat diubahnya Pembukaan’ ditinjau dari Landasan Hukum
G.     Usul mengubah UUD dan Proses pembahasannya
H.     Persyaratan dalam Pasal 37 dilihat dari segi bobot
I.        Bentuk Peraturan Perundang-undangan tentang Perubahan Undang-Undang Dasar dan Sistem yang dianut
J.        Masalah Pengumuman Keputusan MPR
K.      Perlu tidaknya Acara Khusus dalam sidang-sidang MPR
L.       Tentang perubahan UUD melalui penafsiran

BAB V  PERUBAHAN UUD 1945 (1999-2002)
A.      Tinjauan Umum
B.      Alasan dan tujuan pengubahan UUD 1945
C.      Kronologi Perubahan UUD 1945 (1999-2002)
D.     Kontroversi Perubahan UUD 1945
E.      Kajian Komprehensif oleh Komisi Konstitusi
F.       Persoalan Konstitusional dalam UUD Pasca perubahan

Hukum Perkawinan Islam



JUDUL                      :  HUKUM PERKAWINAN ISLAM
  (Suatu Analisis Dari Undang-Undang No.1 Tahun 1974 dan Kompilasi  
  Hukum Islam)
PENGARANG          : Mohd. Idris Ramulyo, SH., MH.
PENERBIT               : BUMI AKSARA

DAFTAR ISI

BAB I             PENDAHULUAN
A.    Pengertian Perkawinan
B.     Anjuran Melakukan Perkawinan
C.     Perkawinan Dapat Dilihat dari 3 (Tiga) Segi Pandangan
1.      Dari Segi Hukum
2.      Dari Segi Sosial
3.      Dari Segi Agama
D.    Memilih Pasangan Suami Istri
E.     Hukum Meminang
F.      Hukumnya Melakukan Perkawinan
G.    Tujuan Melakukan Perkawinan
H.    Hikmah Melakukan Perkawinan

BAB II            RUKUN DAN SYARAT PERKAWINAN YANG SAH MENURUT HUKUM 
                         ISLAM
A.    Pendahuluan
B.     Beberapa Asas Hukum Perkawinan
C.     Ada Bermacam-macam Larangan Perkawinan Menurut HUkum Islam (Asas Selektivitas)
D.    Terjadinya Perkawinan
E.     Sahnya Perkawinan Menurut Hukum Islam
F.      Sahnya Perkawinan Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974
G.    Sahnya Perkawinan Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata (BW)
H.    Hak dan Kewajiban Suami Istri dalam Perkawinan 

BAB III          RUKUN DAN SYARAT PERKAWINAN MENURUT KOMPILASI HUKUM 
                        ISLAM
A.    Pendahuluan
B.     Dasar-dasar Perkawinan
C.     Cara Peminangan
D.    Rukun dan Syarat Perkawinan Menurut Kompilasi
E.     Calon Mempelai
F.      Tentang Wali Nikah Menurut KHI
G.    Keharusan Adanya Saksi Nikah Menurut  KHI
H.    Pelaksanaan Akad Nikah Menurut KHI
I.       Mahar Menurut KHI
J.       Larangan Perkawinan Menurut KHI
K.    Perjanjian Perkawinan
L.     Tentang Kawin Hamil Menurut KHI
M.   Tentang Beristri Lebih dari Satu Orang Menurut KHI
N.    Pencegahan Perkawinan Menurut Kompilasi Hukum Islam
O.    Batalnya Perkawinan Menurut Kompilasi Hukum Islam
P.      Hak dan Kewajiban Suami Istri Menurut KHI
Q.    Kedudukan Suami Istri
R.     Kewajiban Suami
S.      Tempat Kediaman
T.      Kewajiban Suami yang Beristri Lebih dari seorang
U.    Kewajiban Istri
V.    Harta dalam Perkawinan Menurut KHI
W.   Tentang Pemeliharaan Anak
X.    Tentang Perwalian Menurut KHI

BAB IV          USAHA-USAHA YANG HARUS DITEMPUH SEBELUM PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN MENURUT HUKUM ISLAM
A.    Bentuk-bentuk Putusnya Hubungan Perkawinan Menurut  Hukum Islam
B.     Bentuk-bentuk Perceraian Menurut Hukum Islam
C.     Apakah Talak Tiga yang Dijatuhkan Sekaligus Jatuh 3 (Tiga)
D.    Waktu Menjatuhkan Talak
E.     Pelaksanaan Cerai dalam Bentuk Talak Menurut Hukum Islam
F.      Akibat HUkum dari Putusnya Hubungan Perkawinan Menurut Hukum Islam
G.    Harta Benda menurut Undang-undang  Nomor  1 Tahun 1974
H.    Bentuk-bentuk Putusnya Hubungan Perkawinan yang lain
BAB V            TINJAUAN BEBERAPA PASAL DARI UNDANG-UNDANG PERKAWINAN
A.    Pendahuluan
B.     Tafsiran Pasal 2 Undang-undang Perkawinan
C.     Penafsiran Pasal 39 Undang-undang Perkawinan
D.    Pelaksanaan Putusnya Hubungan Perkawinan dari Pihak Suami
E.     Putusnya Hubungan Perkawinan Atas Gugatan Cerai Pihak Istri
F.      Putusnya Hubungan Perkawinan Menurut Hukum Islam
G.    Penafsiran Pasal 42 Undang-undang Nomor  1 Tahun 1974
H.    Penafsiran Pasal 63 Undang-undang Nomor  1 Tahun 1974

BAB VI          PROSES PUTUSNYA HUBUNGAN PERKAWINAN MENURUT KOMPILASI 
HUKUM ISLAM
A.    Putusnya Hubungan Perkawinan
B.     Alasan-alasan Perceraian  (Pasal 116)
C.     Macam dan Cara Pemutusan  Hubungan Perkawinan
D.    Putusnya Hubungan Perkawinan karena Li’an
E.     Proses Menjatuhkan Talak
F.      Proses Mengajukan Gugatan Cerai (Pasal 132)
G.    Gugurnya Gugatan Perceraian Pasal  (137)
H.    Akibat Putusnya Perkawinan menurut Kompilasi Hukum Islam
I.       Tenggang Waktu Menunggu (Pasal 153)
J.       Akibat Hukum dari Perceraian (Pasal 156 KHI)
K.    Mut’ah
L.     Akibat Hukum Khuluk
M.   Akibat Hukum Li’an
N.    Rujuk
O.    Tata Cara Rujuk
P.      Masa Berkabung
BAB VII         PELAKSANAAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TATA CARA MELAKSANAKAN PERKAWINAN
A.    Pendahuluan
B.     Tata Cara Perkawinan
C.     Pengumuman Kehendak Nikah
D.    Pencegahan Pernikahan
E.     Penolakan Kehendak Nikah
F.      Pembatalan Pernikahan
G.    Prosedur Pencatatan Perkawinan
H.    Pencatatan Perkawinan
I.       Persetujuan Dispensasi
J.       Beristri Lebih dari Seorang
K.    Pelaksanaan Akad Nikah
L.     Akta PErkawinan
M.   Hak-hak dan  Kewajiban Suami Istri
N.    Harta Benda dalam Perkawinan
O.    Hak dan Kewajiban Orang Tua dan  Anak
P.      Putusnya Hubungan Perkawinan serta Akibat Hukumnya
BAB VIII       PERKAWINAN ANTARAGAMA DAN PERKAWINAN CAMPURAN
A.    Perkawinan Antarpemeluk Agama
B.     Perkawinan Campuran
BAB IX          TATA CARA PEMUTUSAN HUBUNGAN PERKAWINAN
A.    Tata Cara Perceraian
B.     Gugatan Perceraian dari Istri
C.     Tata Cara Rujuk
D.    Prosedur Permohonon Talak
E.     Prosedur Gugatan
F.      Prosedur Banding
G.    Prosedur Kasasi
H.    Masalah Pengukuhan
I.       Pencatatan Perceraian
J.       Pencatatan Rujuk
K.    Pengawasan dan PErtanggungjawaban Pegawai Pencatat Nikah
BAB X            WALI MERUPAKAN SYARAT UNUTK SAHNYA NIKAH MENURUT HUKUM ISLAM
A.    Pendahuluan
B.     Fungsi Wali dalam Perkawinan
C.     Wali Menurut Mazhab Syafi’i
D.    Wali Menurut Mazhab Hanafi
E.     Wali Menurut Undang-undang Nomor  1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
F.      Kesimpulan
BAB XI          HARTA BERSAMA ANTARA SUAMI ISTRI DALAM PROSES PEMUTUSAN HUBUNGAN PERKAWINAN
A.    Pendahuluan
B.     Permasalahan
C.     Macam-macam Harta yang Dikenal dalam Lembaga Hukum
D.    Harta Bersama Antara Suami Istri dalam Proses Pemutusan Hubungan Perkawinan
E.     Kewenangan Mengadili tentang Sengketa Harta Bersama
F.      Kesimpulan
BAB XII         AKIBAT YURIDIS DARI SUATU PERKAWINA DIBAWAH TANGAN
A.    Pendahuluan
B.     Pengertian dan Syarat-syarat Sahnya Perkawinan Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974
C.     Pengertian Rukun dan Syarat-syarat Sahnay Perkawinan Menurut Hukum Islam
D.    Akibat Hukum dari Suatu Perkawinan yang sah
BAB XIII       BEBERAPA PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TENTANG PERKAWINAN DAN YURISPRUDENSI MAHKAMAH AGUNG RI
A.    Pendahuluan
B.     Wali Menurut Pengadilan Agama
C.     Putusa Pengadilan Agama tentang Harta Bersama Antara Suami Istri
D.    Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
E.     Putusan Pengadilan Agama tentang Hadhonah
BAB IV          PENUTUP