JUDUL : Kaidah-kaidah Hukum Islam (Ilmu Ushul Fiqh)
PENGARANG :
Abdul Wahhab
PENERBIT :
Rajawali Pers
DAFTAR
ISI
1. Definisi
Ilmu Fikih/Ushulul Fiqh
2. Objek
Ilmu Fikih/Ushul Fiqh
3. Tujuan
Mempelajari Ilmu Fiqh/Ushulul Fiqh
4. Pembentukan
dan Perkembangan Ilmu Fiqh/Ushul Fiqh
A. Ilmu
Fiqih
B. Ilmu
Ushulul Fiqh
Bagian
Pertama
Tentang
Dalil-Dalil Syar’iyah
A. Definisi
Dalil
B. Dalil-dalil
Syar’iyah secara global
1. Dalil
Pertama (Al-Quran)
a. Keistimewaannya
b. Kehujjahannya
c. Segi
Kemukjizatannya
d. Macam-macam
Hukumnya
e. Makna
(dalalah) ayat-ayatnya yang Qoth’I ataupun yang zhonni
2. Dalil
Kedua (Al-Sunnah)
a. Definisinya
b. Kehujjahannya
c. Nisbahnya
kepada Al-Qur’an
d. Pembagiannya
menurut sanad
e. Diantara
ucapan dan perbuatan Rasul SAW yang bukan merupakan hukum syariat Islam
3. Dalil
Ketiga (Al-Ijma’)
a. Definisinya
b. Sendi-sendinya
c. Kehujjahannya
d. Kemungkinan
mengadakannya
e. Macam-macamnya
4. Dalil
Keempat (Al-Qiyas)
a. Definisinya
b. Kehujjahannya
c. Beberapa
Dalil Ulama yang menetapkan al-Qiyas
d. Sebagian
kesamaran dalil pada penolakan al-Qiyas
e. Sendi-sendi
al-Qiyas
-
Definisi illat
-
Syarat-syarat illat
-
Pembagian illat
5. Dalil
Kelima (Al-Istihsan)
a. Definisinya
b. Macam-macamnya
c. Kehujjahannya
d. Kesamaran
dalil Ulama yang tidak menggunakan hujjah al-Istihsan
6. Dalil
Keenam (Al-Maslahah al-Mursalah)
a. Definisinya
b. Dalil-dalil
ulama yang menjadikan hujjah Maslahah Mursalah
c. Syarat-syarat
menjadikan hujjah Maslahah Mursalah
d. Kesamaran
paling nyata dari ulama yang tidak menjadikan hujjah Maslahah Mursalah
7. Dalil
Ketujuh (Al-‘Urf)
a. Definisinya
b. Macam-macamnya
c. Hukumnya
8. Dalil
Kedelapan (Al-Istishhab)
a. Definisinya
b. Kehujjahannya
9. Dalil
Kesepuluh (Mazhab Sahabat)
Bagian Kedua
Tentang Hukum-hukum Syariat
1. Hakim
2. Hukum
a. Definisinya
b. Macam-macamnya
-
Hukum Taklifi
-
Hukum Wadh’i
Pembagian Hukum Taklifi
a. Wajib
b. Mandub
(sunnat)
c. Muharram/Haram
d. Makruh
e. Mubah
Pembagian Hukum Wadh’I
(Hukum Positif)
a. Sebab
b. Macam-macam
sebab
c. Syarat
d. Penghalang
(Mani’)
e. Rukhsoh
dan Azimah
f. Ashshihah
dan al-Buthlan (yang benar dan yang batal)
3. Al-Mahkum
Faih
Syarat
sahnya tuntutan dengan perbuatan
4. Al-Mahkum
Alaih
a. Ahli
Wajib (Ahliyyatul Wujub)
b. Ahli
melaksanakan (Ahliyyatul Ada’)
Keadaan manusia
dihubungkan dengan kewajiban-kewajiban yang ada padanya (Ahliyyatul Wujub)
Keadaan manusia
dihubungkan kepada beban melaksanakan (Ahliyyatul Ada’)
Penghalang-penghalang
keahlian
Bagian Ketiga
Tentang Kaidah-kaidah pokok dari
aspek bahasa
Pendahuluan
Kaidah pertama teori
mengambil makna nash
a. Ungkapan
nash
b. Isyarat
nash
c. Dalalah
nash
d. Kehendak
nash
Kaidah kedua Mafhum
Mukholafa (Ex Contra Rio)
a. Mafhum
dengan sifat
b. Mafhum
dengan maxim
c. Mafhum
dengan syarat
d. Mafhum
dengan bilangan
e. Mafhum
dengan gelar
Beberapa
contoh bagi macam-macam pemahaman terhadap nash syara dan teks undang-undang
positif
Kaidah
Ketiga tentang dalalah yang jelas dan tingkatan-tingkatannya
a. Azh-Zhahir
b. An-Nash
c. Al-Mufassar
d. Al-Muhakkam
Kaidah keempat dalil
yang tidak jelas dalalahnya dan tingkatan-tingkatannya
a. Al-Khafi
b. Al-Musykil
c. Al-Mujmal
d. Al-Mutasyabih
Kaidah Kelima tentang
Al-Musytarok dan Dalalahnya
Kaidah Keenam tentang
Al-‘am dan Dalalahnya
-
Definisi Al-‘am
-
Lafazh-lafazh yang umum
-
Dalalah Al-‘am
-
Macam-macam Al-‘am
-
Mentakhsis Al-‘am
-
Dalil Takhsis
Kaidah ketujuh Al-Khosh
dan dalalahnya
Shigot Amr
Shighot Nahi
Bagian Keempat
Kaidah-kaidah Pokok Pembentukan
Hukum Islam
Kaidah pertama tujuan
umum pembentukan hukum islam
Apa yang disyariatkan
oleh Islam terhadap hal-hal yang bersifat kebutuhan primer manusia?
Apa yang diisyaratkan
oleh Islam terhadap kebutuhan
Sekunder manusia?
Apa yang disyariatkan
oleh Islam terhadap hal-hal yang bersifat kebutuhan pelengkap manusia?
Tertib hukum syara
menurut tujuannya
Kaidah kedua apa yang
disebut hak Alloh dan apa yang disebut hak Mukallaf?
Kaidah ketiga
masalah-masalahyang boleh diijtihadi
Kecakapan untuk
berijtihad
Ada tiga hal yang perlu
diperhatikan
Kaidah keempat tentang
men-Naskh hukum
Hikmah Naskh
Macam-macam Naskh
Nash yang bisa menerima
naskh dan yang tidak
Nash yang bisa menerima
naskh
Kaidah kelima tentang
Taarudh dan Tarjih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar